Bukit Jambul berlokasi di perbatasan antara Desa Pesaban dan Desa Nongan, yang termasuk di dalam wilayah Kecamatan Rendang, Kabupaten Daerah Tingkat II Karangasem. Untuk menuju kawasan Bukit Jambul dari ibukota kabupaten Klungkung, Semarapura berjarak sekitar 12 km dan dari ibukota propinsi Denpasar menempuh jarak lebih kurang 51 km dengan melalui jalan ke arah kawasan wisata Pura Besakih. Untuk mencapai Bukit Jambul ini sangat mudah dengan kendaraan roda empat maupun roda dua karena selain sudah ditunjang dengan sarana jalan yang cukup baik, lokasinya juga berada di pinggir jalan.
Kawasan wisata Bukit Jambul merupakan daerah tujuan wisata alam yang dimiliki Kabupaten Daerah Tingkat II Karangasem, yang terletak di atas bukit sehingga udara di sekitarnya terasa sejuk dan nyaman. Seperti pemandangan alam lainnya di kabupaten Karangasem, daya tarik wisata dari Bukit Jambul juga terdapat pada pemandangan alam di antara perpaduan panorama perbukitan, persawahan, lembah-lembah, dan panorama laut. Dari tempat ketinggian di Bukit Jambul ini, wisatawan dapat menyaksikan keindahan pemandangan alam yang sangat menawan dan mempesona. Di pinggir jalan yang menanjak dan berliku-liku dapat kita saksikan petak-petak sawah yang bertingkat (terasiring) dan pohon-pohon cengkeh yang subur tumbuh di kawasan perbukitan ini. Di sebelah timur akan tampak terlihat perbukitan yang menjulang tinggi yang berada di wilayah Sidemen dan di sebelah selatan akan tampak persawahan yang berada di wilayah kabupaten Klungkung dan sekitarnya serta di kejauhan terlihat pemandangan laut lepas di selatan kabupaten Klungkung.
Sebagai kawasan wisata, di Bukit Jambul sudah dilengkapi dengan areal parkir yang luas dan terdapat sebuah rumah makan (restaurant) yang cukup bagus dan besar serta mampu menampung kapasitas untuk wisatawan yang singgah dalam bentuk grup ataupun rombongan. Bukit Jambul juga merupakan sebagai tempat peristirahatan (stopover) sehingga seringkali disinggahi oleh wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang akan berwisata ke kawasan wisata Pura Besakih ataupun pada saat mereka kembali dari Besakih. Pada umumnya para wisatawan yang singgah di sini untuk makan siang dan minum, sambil beristirahat melepas lelah mereka juga dapat menikmati panorama alam Bukit Jambul yang suasananya tenang dan sejuk. Sering pula wisatawan yang singgah mengabadikan dengan kameranya pemandangan alam Bukit Jambul.
Menurut keterangan dari orang-orang tua desa Pesaban, nama Bukit Jambul baru ada dan dikenal sejak pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, di mana pada saat itu nama Bukit Jambul tersebut diberikan oleh para wisatawan yang berkunjung. Nama Bukit Jambul diambil dari bukit yang menjulang tinggi yang berada di sebelah selatan jalan jurusan antara Klungkung dengan Besakih. Di atas bukit tersebut terdapat sebuah pura yang bernama Pura Puncak Sari. Di sekitar area Pura Puncak Sari ditumbuhi oleh pepohonan yang besar-besar dan sangat lebat. Sedangkan di bawah komplek pura tersebut terdapat persawahan penduduk sehingga puncak bukit yang berhutan lebat itu tampak kelihatan seperti “Jambul”. Dan pura yang berada di puncak bukit tersebut sekarang adalah Pura Ulun Carik yang diemongi oleh para petani setempat. Sebelum bernama Bukit Jambul, lingkungan persawahan yang ada di sebelah selatan jalan raya disebut dengan nama Babad Kelod. Sedangkan daerah tegalan dan persawahan yang berada di sebelah utara jalan raya disebut dengan nama Babakan Kaja. Oleh karena itu, dengan terdapatnya bukit yang terlihat seperti berjambul dan yang sekarang ini menjadi daya tarik wisatawan maka lama kelamaan kawasan tersebut dikenal dengan nama Bukit Jambul.
0 komentar:
Posting Komentar